Kayu Manis, Rempah beraroma manis yang sudah dipakai ribuan tahun



Indonesia terkenal dengan berbagai macam rempah-rempah. Bahkan karena itu, berbagai negara pernah menjajah Indonesia. Rempah tidak hanya digunakan untuk obat, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk membuat kue.

Salah satu rempah yang digunakan untuk membuat kue adalah kayu manis. Jadi kayu manis atau cinnamon dalam bahasa Inggris adalah rempah yang memiliki aroma manis atau pedas. Rempah ini juga salah satu bumbu tertua yang pernah digunakan oleh manusia.


Sejarah Kayu Manis

Kayu manis telah digunakan oleh manusia selama ribuan tahun. Berdasarkan catatan sejarah, orang Mesir telah menggunakan kayu manis sejak 2.000 SM, selain digunakan sebagai bumbu, kayu manis juga digunakan sebagai bahan pewangi selama proses pembalseman jenazah yang akan dimumikan. Bahkan kayu manis disebutkan dalam kitab Perjanjian Lama sebagai salah satu bahan dalam minyak urapan.

Pedagang Arab juga membawa kayu manis ke Eropa yang ternyata masyarakat Eropa juga begitu meggemarinya. Legenda menyatakan bahwa kaisar Romawi Nero membakar banyak rempah-rempah berharga ini yang bisa ia temukan pada pembakaran mayat istri keduanya Poppaea Sabina pada tahun 65 M untuk menebus perannya dalam kematiannya.

Dalam sejarah perdagangan kayu manis, orang-orang Arab mengangkut kayu manis dari negeri asalnya melalui rute darat yang rumit, mengakibatkan pasokan kayu manis terbatas dan menjadi mahal, sehingga penggunaan kayu manis dianggap sebagai simbol status sosial di Eropa pada Abad Pertengahan. Ketika masyarakat Eropa kelas menengah mulai mencari cara meningkatkan satatusnya, mereka juga ingin membeli barang-barang mewah yang dulunya hanya tersedia untuk kelas bangsawan. Kayu manis sangat diinginkan karena dapat digunakan sebagai pengawet untuk daging selama musim dingin.


Meskipun digunakan secara luas, para pedagang Arab merahasiakan asal-usul kayu manis sampai awal abad ke-16. Untuk mempertahankan monopoli mereka dalam perdagangan kayu manis dan menjaga harganya tetap tinggi, para pedagang Arab menularkan kisah-kisah penuh warna untuk para pembeli mereka tentang di mana dan bagaimana mereka mendapatkan rempah-rempah mewah itu.

Salah satu cerita legenda itu pernah dikisahkan oleh sejarawan Yunani abad ke-5 SM, Herodotus, mengatakan bahwa burung-burung besar membawa tongkat kayu manis ke sarang mereka, bertengger tinggi di atas gunung yang sulit dijangkau oleh manusia mana pun. Menurut cerita, orang akan meninggalkan potongan besar daging sapi di bawah sarang ini untuk dikumpulkan burung. Ketika burung membawa daging ke dalam sarang, beratnya akan menyebabkan sarang jatuh ke tanah, memungkinkan kayu manis yang disimpan di dalam sarang untuk diambil.

Kisah besar lainnya menceritakan bahwa kayu manis ditemukan di dalam ngarai yang sangat dalam dan dijaga oleh ular-ular yang menakutkan. Filsuf Romawi abad pertama Pliny the Elder mengatakan bahwa kayu manis datang dari Ethiopia, dibawa dengan menggunakan rakit tanpa dayung atau layar.

 

Tokoh yang mencari Kayu Manis


Terlepas dari kisah-kisah sejarah dan dongeng kayu manis tersebut, untuk memenuhi permintaan kayu manis yang meningkat, para penjelajah Eropa memberanikan diri untuk berangkat menemukan sumber misterius rempah-rempah itu. Maka dimulailah era penjelajahan samudera. Salah seorang penjelajah yang bernama Christopher Columbus menulis kepada Ratu Isabella, ia mengklaim bahwa ia telah menemukan kayu manis di tempat yang baru ia kunjungi, tetapi ketika ia mengirim sampel temuannya kembali ke Eropa, temuannya itu ternyata bukan kayu manis yang dicari-cari orang Eropa.

Gonzalo Pizarro, seorang penjelajah Spanyol, juga mencari kayu manis di Benua Amerika, melintasi Amazon dengan harapan menemukan “pais de la canela,” atau negeri kayu manis, namun tidak juga mendatangkan hasil.

Sekitar tahun 1518, para pedagang Portugis baru menemukan kayu manis di Ceylon, Sri Lanka saat ini, dan menaklukkan kerajaan pulau Kotto, memperbudak penduduk pulau dan mendapatkan kendali atas perdagangan kayu manis selama sekitar satu abad sampai kerajaan Ceylon Kandy bersekutu dengan Belanda pada tahun 1638 untuk menggulingkan penjajah Portugis.


Belanda berhasil mengalahkan Portugis, tetapi menanggung hutang kerajaan yang besar untuk membiayai peperangan mereka, untuk mengatasinya, Belanda menduduki Ceylon dan mengambil seluruh kekayaannya. Jadi sekali lagi Ceylon diduduki oleh para pedagang Eropa, menyerahkan monopoli kayu manis kepada Belanda selama 150 tahun ke depan.

Ceylon kemudian diambil alih oleh Inggris pada tahun 1784 setelah kemenangan mereka dalam Perang Inggris-Belanda, tetapi pada tahun 1800, kayu manis tidak lagi menjadi komoditas yang langka dan mahal, karena mulai dibudidayakan di berbagai belahan dunia.

Hari ini, kita biasanya menemukan dua jenis kayu manis komersial: Ceylon Cinnamon dan Cassia Cinnamon. kayu manis Ceylon yang lebih mahal, sebagian besar masih diproduksi di Sri Lanka, memiliki rasa dan aroma yang lebih lembut. Sementara jenis kayu manis Cassia banyak diproduksi terutama di Indonesia, memiliki aroma dan rasa yang lebih kuat di antara kedua varietas tersebut.

Berasal dari Kulit Kayu Cemara

Kayu manis berasal dari lapisan dalam kulit kayu dari jenis pohon cemara, yaitu genus Cinnamomum.
Biasanya para petani mengelupas bagian kulit luar pohon sampai bagian kulit dalam sehingga mendapati lapisan kayu manis. 

Proses selanjutnya, kayu manis akan dikeringkan. Saat dikeringkan, kayu manis secara alami akan menggulung. Gulungan inilah yang nantinya akan kita pergunakan menjadi batangan atau bubuk rempah-rempah dalam masakan.

Manfaat Kayu Manis

Kayu manis dikenal bisa menurunkan kadar gula dalam darah. Hal ini sangat baik untuk penderita diabetes.

Kayu manis juga berfungsi untuk menurunkan kolesterol jahat, meningkatkan kinerja syaraf, mencegah obesitas, mencegah kanker, dan mencegah radang.

Rempah ini juga bisa diolah secara tradisional dan dijadikan sebagai suplemen untuk berbagai penyakit, seperti penyakit kulit, jantung, dan perut kembung.

Selain itu, kayu manis juga bisa dimanfaatkan untuk mengusir semut di rumah.



Sumber Informasi :

https://attoriolong.com/2019/04/sejarah-pedas-kayu-manis/.

https://bobo.grid.id/read/081766254/digunakan-sejak-5000-tahun-lalu-kenalan-dengan-kayu-manis-yuk?page=all.

Komentar

Postingan populer dari blog ini